Ketik saja itu adalah seni

aku diam diam menatapmu tanpa sepengetahuanmu. tidak bermaksud muluk hanya bahagia melihat senyummu yg bersinar di celah paparan sinar mentari indah sekali tak perduli tentang bagaimana perasaanmu terhadapku mengetahui pun aku tak perlu jadi biarkan saja aku memendamnya aku bahagia

pernahkah kalian mendapatinya? seperti imajinasi yang kemudian menjadi sangat nyata bahkan hingga terdengar di telinga dan terngiang ngiang kepala aku pernah membaca sebuah kalimat "suara itu selalu ada dikepalaku" tetapi aku fikir itu hanya sebuah perumpaman hiperbola fiktif yang tak mungkin menjadi nyata bagaimana mungkin ada suara di telinga dan kepalamu Padahal tak sesiapapun sedang berbisik? aku pernah mendengar suara dari dalam hatiku, tapi tidak dengan kepalaku kini, aku tahu bagaimana rasanya suara itu benar-benar nyata lelucon hangat dan tawa semasa kamu mendekatiku lagu yang kamu nyanyikan untukku semasa kamu merindukanku itu dahulu bukan bermaksud mengenang dan menghadirkan kembali kamu yang sedang bahagia aku hanya tidak tahu mengapa itu terekam kemudian terulang dikepalaku maafkan aku

Sesuatu ada yang mendebar debarkan ombak pada langit fajarku berkokok merdu di tengah tengah alunan palu kamu tau? Radar hatiku kini jatuh dipangkuan senyum mu aku malu berkata aku cinta kamu

Kala itu ditengah tengah senja Kita berjalan dan bercakap bersama Sembari Menatap batas cakrawala Bahagiaaa.. Seperti ada yang menggoda Padahal hanya melihat tuan tertawa Entah apa yang ada didada Tetapi merasa hati berotasi dilanda dilema Indah bermadu mentari dan juga  purnama Menjingga Dalam tawa Pun Merona dalam suka

saya sedang mengingat masa dimana kamu sedang menatap saya kemudian saya mendapati diri saya terinduksi ya, kamu medan magnetik dari segala sebab gelitik solenoida dalam DNA